Pengertian Antena
Antena
adalah alat untuk mengirim dan menerima gelombang elektromagnetik, bergantung
kepada pemakaian dan penggunaan frekuensinya, antena bisa berwujud berbagai
bentuk, mulai dari seutas kabel, dipole, ataupun yagi, dsb. Antena adalah alat
pasif tanpa catu daya(power),
yang tidak bisa meningkatkan kekuatan sinyal
radio, dia seperti reflektor pada lampu senter, membantu mengkonsentrasi dan
memfokuskan sinyal. Kekuatan dalam mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal
radio, satuan ukurnya adalah dB. Jadi ketika dB bertambah, maka jangkauan jarak
yang bisa ditempuhpun bertambah. Jenis antena yang akan dipasang harus sesuai
dengan sistem yang akan kita bangun, juga disesuaikan dengan kebutuhan
penyebaran sinyalnya. Secara umum ada dua jenis antena yaitu : 1. Directional
2. Omni Directional
Fungsi Antena
Antena
berfungsi untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu
meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas). Dan
sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik
(Penerima energy elektromagnetik dari ruang bebas ) dan mengubahnya menjadi
sinyal listrik. Pada radar atau sistem komunikasi satelit, sering dijumpai
sebuah antena yang melakukan kedua fungsi (peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun,
pada sebuah teleskop radio, antena hanya menjalankan fungsi penerima saja.
Karakter Antena
Ada beberapa karakter penting
antena yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis antena untuk suatu
aplikasi , yaitu pola radiasi, directivity, gain, dan polarisasi.
1. Pola Radiasi
Pola
radiasi antena adalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh
sebuah antena, atau plot 3-dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh
sebuah antena. Pola radiasiantena dibentuk oleh dua buah pola radiasi berdasar
bidang irisan, yaitu pola radiasi pada bidang irisan
arah
elevasi (pola elevasi) dan pola radiasi pada bidang irisan arah azimuth (pola
azimuth).
Kedua pola di atas akan
membentuk pola 3-dimensi.
Pola
radiasi 3-dimensi inilah yang umum disebut sebagai pola radiasi antena dipol.
Sebuah antena yang meradiasikan sinyalnya sama besar ke segala arah disebut
sebagai antena isotropis. Antena seperti ini akan memiliki pola radiasi
berbentuk bola Namun, jika sebuah antena memiliki arah tertentu, di mana pada
arah tersebut distribusi sinyalnya lebih besar dibandingkan pada arah lain,
maka antena ini akan memiliki directivity Semakin spesifik arah distribusi
sinyal oleh sebuah antena, maka directivity antena tersebut.
Antena dipol termasuk
non-directive antenna. Dengan karakter seperti ini, antena dipol banyak
dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan wilayah cakupan yang luas. Pada
astronomi radio, antena dipol digunakan pada teleskop radio untuk melakukan
pengamatan pada rentang High Frekuensi (HF). Bentuk data yang dapat diperoleh
adalah variabilitas intensitas sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek
astronomi. Namun, karena antena dipol tidak memiliki directivity pada arah
tertentu, teleskop radio elemen tunggal yang menggunakan antena jenis ini tidak
dapat digunakan untuk melakukan pencitraan.
2. Gain
Gain
(directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan antena
mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain
bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti
watt, ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu,
satuan yang digunakan untuk gain adalah desibel.
3. Polarisasi
Polarisasi
didefinisikan sebagai arah rambat dari medan listrik. Antena dipol memiliki
polarisasi linear vertikal . Mengenali polarisasi antena amat berguna dalam
sistem komunikasi, khususnya untuk mendapatkan efisiensi maksimum pada
transmisi sinyal. Pada astronomi radio, tujuan mengenali polarisasi sinyal yang
dipancarkan oleh sebuah objek astronomi adalah untuk mempelajari medan magnetik
dari objek tersebut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pola
radiasi, yang pertama adalah Half-power Beamwidth (HPBW), atau yang biasa
dikenal sebagai beanwidth suatu antena. Dalam astronomi radio, beamwidth adalah
resolusi spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu diameter sudut minimun dari
dua
buah
titik yang mampu dipisahkan oleh teleskop radio tersebut. Secara teori,
beamwidth untuk antena yang berbentuk parabola dapat ditentukan.
4. Antena Directoral
Antena
jenis ini merupakan jenis antena dengan narrow beamwidth, yaitu punya sudut
pemancaran yang kecil dengan daya lebih terarah, jaraknya jauh dan tidak bisa
menjangkau area yang luas, antena directional mengirim dan menerima sinyal
radio hanya pada satu arah, umumnya pada fokus yang sangat sempit, dan biasanya
digunakan untuk koneksi point to point, atau multiple point, macam antena
direktional seperti antena grid, dish "parabolic", yagi, dan antena
sectoral.
5. Antena Omni-Directional
Antena
ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 3600; dengan
daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani area yang luas
Omni antena tidak dianjurkan pemakaian-nya, karena sifatnya yang terlalu luas
se-hingga ada kemungkinan mengumpulkan sinyal lain yang akan menyebabkan
inter-ferensi. antena omnidirectional mengirim atau menerima sinyal radio dari
semua arah secara sama, biasanya digunakan untuk koneksi multiple point atau
hotspot.
Jenis-jenis Antena
1. Antena Omnidirectional
Sebuah antena Omnidirectional
adalah antena daya sistem yang memancar secara seragam dalam satu pesawat
dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. This pattern is often
described as "donut shaped". Pola ini sering digambarkan sebagai
"donat berbentuk". Omnidirectional antenna
can
be used to link multiple directional antenna in outdoor point-to-multipoint
communication systems including cellular phone connections and TV broadcasts.
Antena Omnidirectional dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa antena
directional di outdoor point-to-multipoint komunikasi systems termasuk
sambungan telepon selular dan siaran TV.
Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran
sinyal 360-derajat yang tegak lurus ke atas. Omnidirectional antena secara
normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Yang digunakan untuk hubungan
Point-To-Multi-Point ( P2Mp) atau stu titik ke banyak titik di sekitar daerah
pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika client atau
penerima menggunalan directional antenna atau antenna yang ter arah.Yang
ditunjukkan di bawah adalah pola pancaran khas RFDG 140 omnidirectional antena.
Radiasi yang horisontal dengan pancaran 360-derjat. Radiasi yang horisontal
pada dasarnya E-Field.yang berbeda dengan, polarisasi yang vertikal adalah
sangat membatasi potongan sinyal yang di pancarkan. Antena ini akan melayani
atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360 derjat,
sedamgkan pada bagian atas antena tidak memiliki sinyal radiasi.
2. Antena Grid
Antena ini merupakan salah satu
antena wifi yang populer. Sudut pola pancaran antena ini lebih fokus pada titik
tertentu sesuai pemasangannya.
3. Antena Parabolik
>
Dipakai untuk jarak menengah atau jarak jauh > Gain-nya bisa antara 18
sampai 28 dBi
Kelebihan antenna parabola :
[ + ] Dapat digunakan untuk
menerima 3 satellite sekaligus tanpa harus menggerakkan antenna.
[ + ] Dapat
menampilkan gambar dari semua TV dari satelit yang ditangkap dalam sekejap.
[ +
] Kondisi permanent sehingga tidak gampang goyah terhadap posisi.
[ + ] Signal
quality dapat maksimum
Kekurangan
antenna parabola :
[ - ]Tidak dapat digunakan
menangkap satelit lebih dari 5.
[ - ]Membutuhkan lebih banyak LNBF.
[ - ]Channel yang diterima lebih sedikit.
4.
Antena Sectoral
Antena Sectoral hampir mirip dengan antena
omnidirectional. Yang juga digunakan untuk Access Point to serve a
Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa antenna sectoral dibuat tegak lurus
, dan ada juga yang horizontal. Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih
tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada
jarak atau area 6-8 km.
Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan
tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat
kerugian dalam penangkapan sinyal. Pola pancaran yang horisontal kebanyakan
memancar ke arah mana antenna ini di arahkan sesuai dengan jangkauan dari
derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki
sinyal pancaran. Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan
menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu sector atau wilayah pancaran yang
telah di tentukan.
0 Response to "JENIS-JENIS ANTENA PADA WIRELESS"
Posting Komentar